Hari Kasih Sayang
Hari Kasih Sayang / Valentine
Sudah berlalu?
valentine berapa hari ya?? Sekarang masih valentine gak?
sebelum dan sesudah ke Valentin, sekedar mengingatkan ada perkara tak banyak yang kadang kita lupa nih:
afsyussalaama bainakum
TEBARKANLAH SALAM DI ANTARAMU
akrim ummaka wa abaaka
HORMATILAH IBU DAN BAPAKMU
wabilwaalidaini ihsaanan
BERBUATBAIKLAH KEPADA KEDUA ORANG TUAMU
walaa taqul lahumaa uffin
JANGANLAH BERKATA "AH" KEPADA ORANG TUAMU
waqullahumaa qoulan kariiman
BERKATALAH KEPADA ORANG TUAMU DENGAN UCAPAN YANG MULIA
ihtarim man fauqoka
HORMATILAH ORANG YANG LEBIH TUA DARIMU
irham man duunaka
SAYANGILAH ORANG YANG LEBIH MUDA DARIMU,
yu kita baca dikit:
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Hari Valentine)
Silakan bantu memperbaiki artikel ini dengan menambahkan catatan kaki dari sumber yang terpercaya. |
Tempat pemujaan Santo
Valentinus di Whitefriar Street Carmelite, Dublin, Irlandia
Kartu Pos Hari
Valentine, ~ 1910
Hari Valentine (bahasa
Inggris: Valentine's Day) atau disebut juga Hari Kasih Sayang, pada tanggal 14 Februari adalah sebuah hari di mana para kekasih dan mereka yang sedang jatuh cinta
menyatakan cintanya di Dunia Barat.
Hari raya ini sekarang terutama diasosiasikan dengan
para pencinta yang saling bertukaran notisi-notisi dalam bentuk
"valentines". Simbol modern Valentine antara lain termasuk sebuah
kartu berbentuk hati dan gambar sebuah Cupido (Inggris: cupid) bersayap. Mulai abad ke-19, tradisi
penulisan notisi pernyataan cinta mengawali produksi kartu ucapan secara massal. TheGreeting Card Association (Asosiasi Kartu Ucapan AS) memperkirakan bahwa di seluruh dunia sekitar
satu miliar kartu valentine dikirimkan per tahun.[1] Hal ini membuat hari raya ini merupakan hari raya terbesar kedua setelah Natal di mana kartu-kartu ucapan dikirimkan. Asosiasi yang sama ini juga
memperkirakan bahwa para wanitalah yang membeli kurang lebih 85% dari semua
kartu valentine.
Di Amerika Serikat mulai pada paruh kedua abad ke-20, tradisi
bertukaran kartu diperluas dan termasuk pula pemberian segala macam hadiah,
biasanya oleh pria kepada wanita. Hadiah-hadiahnya biasa berupa bunga mawar dancokelat. Mulai tahun 1980-an, industri berlian mulai mempromosikan hari Valentine sebagai sebuah kesempatan untuk
memberikan perhiasan.
Sebuah kencan pada hari Valentine
seringkali dianggap bahwa pasangan yang sedang kencan terlibat dalam sebuah
relasi serius. Sebenarnya Valentine itu merupakan hari Percintaan, bukan hanya
kepada pacar ataupun kekasih, Valentine merupakan hari terbesar dalam soal
Percintaan dan bukan berarti selain valentine tidak merasakan cinta.
Di Amerika Serikat hari raya ini lalu diasosiasikan dengan ucapan umum cintaplatonik "Happy
Valentine's", yang bisa diucapkan oleh pria kepada teman wanita mereka
ataupun teman pria kepada teman prianya dan teman wanita kepada teman
wanitanya.
Daftar isi
·
1Sejarah
o 2.2Asia
Sejarah
Perayaan Kesuburan bulan Februari
Di Roma kuno, 15 Februari adalah hari raya Lupercalia, sebuah perayaanLupercus, dewa kesuburan, yang dilambangkan setengah telanjang dan berpakaian kulit kambing. Sebagai
bagian dari ritual penyucian, para pendeta Lupercus meyembahkan korban kambing
kepada sang dewa dan kemudian setelah minumanggur, mereka akan
lari-lari di jejalanan kota Roma sembari membawa potongan-potongan kulit domba
dan menyentuh siapa pun yang mereka jumpai. Terutama wanita-wanita muda akan
maju secara sukarela karena percaya bahwa dengan itu mereka akan dikarunia
kesuburan dan bisa melahirkan dengan mudah.
Hari Raya Gereja
Koneksi antara ketiga martir ini dengan hari raya
cinta romantis tidak jelas. Bahkan Paus Gelasius I,
pada tahun 496, menyatakan bahwa sebenarnya tidak ada
yang diketahui mengenai martir-martir ini namun hari 14 Februari ditetapkan sebagai hari raya peringatan santo Valentinus.[3] Ada yang mengatakan bahwa Paus Gelasius I sengaja menetapkan hal ini untuk
mengungguli hari raya Lupercalia yang dirayakan pada tanggal 15 Februari.
Sisa-sisa kerangka yang digali dari makam Santo
Hyppolytus dia Via Tibertinus dekat Roma, diidentifikasikan sebagai jenazah St.
Valentinus. Kemudian ditaruh dalam sebuah peti emas dan dikirim ke gereja Whitefriar Street Carmelite
Churchdi Dublin, Irlandia. Jenazah
ini telah diberikan kepada mereka oleh Paus
Gregorius XVI pada 1836. Banyak wisatawan sekarang yang berziarah
ke gereja ini pada hari Valentine, di
mana peti emas diarak-arak dalam sebuah prosesi khusyuk dan dibawa ke
sebuah altar tinggi. Pada hari itu
sebuah misa khusus diadakan dan
dipersembahkan kepada para muda-mudi dan mereka yang sedang menjalin hubungan cinta.
Valentinius
Guru ilmu Gnostisisme yang berpengaruh Valentinius, adalah seorang calon uskup Roma pada tahun 143. Dalam ajarannya, tempat tidur pelaminan
memiliki tempat yang utama dalam versi Cinta Kasih Kristianinya. Penekanannya
ini jauh berbeda dengan konsep... dalam agama Kristen yang umum. Stephan A. Hoeller, seorang pakar, menyatakan
pendapatnya tentang Valentinius mengenai hal ini: "Selain sakramen permandian,
penguatan, ekaristi, imamat dan perminyakan, aliran gnosis Valentinius juga secara prominen menekankan
dua sakramen agung dan misterius yang dipanggil "penebusan dosa" (apolytrosis)
dan "tempat pelaminan"..." [5].
Era abad pertengahan
Catatan pertama dihubungkannya hari raya Santo
Valentinus dengan cinta romantis adalah pada abad ke-14 di Inggris danPerancis, di mana
dipercayai bahwa 14 Februari adalah hari ketika burung mencari pasangan untuk
kawin. Kepercayaan ini ditulis pada karya sang sastrawan Inggris pertengahan
ternama Geoffrey Chaucer pada abad ke-14. Ia menulis di ceritaParlement of Foules (Percakapan Burung-Burung) bahwa
For this was sent on Seynt Valentyne's
day ("Untuk inilah dikirim pada hari
Santo Valentinus")
When every foul cometh there to choose
his mate ("Saat semua burung datang ke sana
untuk memilih pasangannya")
Pada zaman itu bagi para pencinta sudah
lazim untuk bertukaran catatan pada hari ini dan memanggil pasangan mereka
"Valentine" mereka. Sebuah kartu Valentine yang berasal dari abad
ke-14 konon merupakan bagian dari koleksi pernaskahan British
Library di London.[4] Kemungkinan besar banyak legenda-legenda
mengenai santo Valentinus diciptakan pada zaman ini. Beberapa di antaranya
bercerita bahwa:
·
Sore hari sebelum Santo Valentinus akan gugur sebagai martir (orang suci dalam ajaran Katolik), ia menulis sebuah pernyataan cinta kecil
yang diberikannya kepada sipir penjaranya yang tertulis, "Dari
Valentinusmu".
·
Ketika serdadu Romawi dilarang menikah oleh Kaisar Claudius II, santo Valentinus secara rahasia
membantu menikahkan mereka.
Pada kebanyakan versi legenda-legenda
ini, 14 Februari dihubungkan dengan keguguran sebagai martir.
Hari Valentine pada era modern
Hari Valentine kemungkinan diimpor oleh Amerika Utara dari Britania Raya,
negara yang mengkolonisasi daerah tersebut. DiAmerika Serikat kartu Valentine pertama yang diproduksi secara massal dicetak setelah tahun 1847 oleh Esther A. Howland(1828 - 1904) dari Worcester, Massachusetts.
Ayahnya memiliki sebuah toko buku dan toko peralatan kantor yang besar dan ia
mendapat ilham untuk memproduksi kartu dari sebuah kartu Valentine Inggris yang
ia terima. (Semenjak tahun 2001, The Greeting Card Association setiap
tahun mengeluarkan penghargaan "Esther Howland Award for a Greeting Card
Visionary".)
Perayaan dan larangan di seluruh dunia
Amerika
Amerika Serikat
Asia
Jepang
Di Jepang, Hari
Valentine sudah muncul berkat pemasaran secara massal, sebagai hari di mana
para wanita memberi para pria yang mereka senangi dengan permen cokelat. Namun
hal ini tidaklah dilakukan secara sukarela melainkan menjadi sebuah kewajiban,
terutama bagi mereka yang bekerja di perkantoran. Mereka memberi cokelat kepada
para teman kerja pria mereka, kadangkala dengan biaya besar. Cokelat ini
disebut sebagai giri-choko (義理チョコ), dari kata giri (kewajiban) dan choco (cokelat).[6]
Taiwan
Di Taiwan, sebagai
tambahan dari Hari Valentine dan Hari Putih, masih
ada satu hari raya lainnya yang mirip dengan kedua hari raya ini ditilik dari
fungsinya yaitu "Hari Raya Anak Perempuan" (Qi Xi). Hari ini
diadakan pada hari ke-7, bulan ke-7 menurut kalender Tionghoa.
Berbanding terbalik dengan Jepang, para
pria memberikan cokelat pada wanita saat Hari Kasih Sayang, dan para wanita akan
mengembalikan cokelat yang diberikan pada Hari Putih.[7]
Malaysia
Tokoh Islam di Malaysia mengingatkan umat Islam agar tidak menyambut Hari Kasih Sayang karena
terdapat unsur Kristen. Perdana Menteri Datuk Seri Muhyiddin Yassin berkata, perayaan ini "tidak sesuai" untuk umat Islam.[8]
Pada tahun 2011, pihak berwajib agama
Malaysia menangkap lebih 100 pasangan Muslim karena merayakan Hari Kasih
Sayang.[9]
5. ^ Yuko Ogasawara (1998). University of California Press, ed. Office Ladies and Salaried Men: Power, Gender, and Work
in Japanese Companies (illustrated ed.). Berkeley: University of California Press.
pp. 98–113, 142–154, 156, 163. ISBN 0-520-21044-1.
6. ^ Risa Yoshimura (14 Februari 2006). "No matter where you're from, Valentine's Day still
means the same". The
Pacer 78(18). Diarsipkan dari versi asli tanggal
April 27, 2006.
7. ^ Hari Valentine: Nasihat Jakim hanya umat Islam- TPM,
Utusan Online, 12 Februari 2011. Dicapai pada 31 Disember 2011.
8. ^ "Malaysia Arrests 100 Muslim Couples for Celebrating
Lovers' Day". The Jakarta Globe. Diakses
tanggal 2011-08-06.
Valentine Day Dalam Perspektif Islam
Setidaknya ada dua dasar pikiran atau pijakan kita dalam
melihat dan menentukan, apakah Valentine day dapat diterima dalam ajaran dan
tradisi Islam. Dasar pikiran yang pertama, dengan melihat dari segi akar
sejarahnya. Dari uraian diatas, jelas bahwa Valentine day bukanlah warisan
ajaran peninggalan sejarah para Nabi dan Rasul, melainkan ajaran sejarah Dewa
Luparcelia, yang kemudian diteruskan oleh Uskup Santo Valentine salah seorang
rahib dalam tradisi agama Katolik pada saat itu.
Sementara dalam perspektif ajaran Islam atau agama-agama
hanif (mulai dari Adam sampai dengan Muhammad SAW), bahwa sesuatu pesan baru
dianggap sebagai bagian dari ajaran agama ketika pesan ajaran itu disampaikan
oleh para Rasul yang kemudian diabadikan oleh wahyu Tuhan.
Di luar dari ketentuan diatas, maka sesuatu perbuatan
(apalagi menjadi sebuah momen perayaan) tersebut dianggap menyesatkan dan bisa
jatuh kepada hukum syrik.
Dalam hadis Rasul ditegaskan, "Siapa yang menyerupai
sesuatu perbuatan kaum, maka ia bagian dari kaum itu". (HR. Bukhori
Muslim) hadis ini merupakan, salah satu pernyataan Rasulullah SAW, yang sangat
populer dan sering kita dengarkan yang menuntut kehati-hatian kita dalam
melaksanakan suatu sistem ajaran, karena kita akan menjadi bagian dari golongan
tersebut.
Firman Allah: "Janganlah kamu mengikuti sesuatu yang
tidak ada pengetahuanmu tentangnya. Sesungguhnya, pendengaran, penglihatan dan
hati, semuanya akan dimintai pertanggungjawabannya". (QS. Al Isra': 36).
Yang kedua, sistem tata nilai yang terkandung dalam Valentine
day jelas sangat bertentangan dengan sistem tata nilai dalam ajaran Islam.
Dalam Islam, tidak ditemukan atau diperbolehkan bahkan sangat dilarang keras
untuk membangun sebuah pola pergaulan antara pria dan wanita secara bebas.
Karena perbuatan yang demikian telah msuk kedalam kategori
zina, yang dalam Islam sangat disuruh menjauhinya. Firman Allah: "Dan
janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya zina itu adalah perbuatan keji dan
seburuk-buruk jalan". (QS. Al Isra': 32). Bahkan seorang lelaki dan wanita
yang berkhalawat (berdua-duaan) saja, disuruh untuk menjauhinya, karena syetan
laknatullah alaih akan menjadi pihak ketiga dari mereka. Keadaan yang demikian
akan menjadi peluang bagi mereka untuk melakukan perbuatan keji (zina).
Coba kita bayangkan, dihari itu para pemuda-pemuda larut
dalam hura-hura, pergi ketempat-tempat hiburan, saling bermesraan bahkan tak
jarang diantara mereka terjerumus untuk melakukan hubungan seksual secara
bebas, tanpa adanya sebuah ikatan yang syah menurut ajaran agama.
Dengan mengatas namakan cinta, banyak kemudian para kawula
muda justru tidak lagi memiliki masa depan yang ceria dalam kehidupannya.
Karena tidak jarang diantara mereka menjadi korban cinta, ditinggalkan oleh
mantan kekasihnya, akibat pergaulan bebas yang kadung sudah terlakukan.
Dari dua dasar pikiran diatas, maka jelaslah merayakan
Valentine day dalam kaca mata Islam adalah haram. Dengan demikian diharapkan
kepada generasi muda Islam untuk tidak terlibat dalam acara atau kegiatan yang
menyesatkan ini.
Islam yang sangat kaya akan konsepsi-aplikatif, sangat banyak
memberikan aturan-aturan tentang prilaku kehidupan yang bertujuan dalam
menempatkan manusia, pada tempat-tempat yang sebaik-baiknya dan
semulia-mulianya. Islam sebagai rahmatan lil alamin sudah dijamin oleh Sang
Pemilik Alam ini, akan konsepsi ajarannya sebagai ajaran yang mengandung
nilai-nilai kebaikan dan kemaslahatan hidup kita di dunia dan akhirat.
Konsep kasih sayang misalnya, Islam sangat begitu jelas,
elegan, humanis, egalitarian, indah dan menyejukkan. Lima belas abad yang lalu
Rasulullah SAW, telah menyatakan bahwa: "Tidak beriman seseorang itu,
sebelum ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri"
(HR Bukhori Muslim.
Budaya barat tidak sedikitpun lebih aplikabel dari sistem
ajaran Islam. Valentine day tidak akan dapat menandingi konsep kasih sayang dan
pemaknaan cinta dari pada Islam, karena Islam menempatkan rasa kasih sayang dan
cinta tidak hanya berdimensi kemanusiaan yang bersifat temporal-temporal,
melainkan didorong atas dimensi ilhiah yang bersifat universal-universal.
Penutup
Sebagai generasi muda Islam yang baik, tidak seharusnya kita
terjebak dengan budaya-budaya barat yang sangat bertentangan dengan nilai-nilai
ajaran Islam yang luhur. Valentine day merupakan salah satu bentuk budaya
asing, yang asal-usulnya tidak memiliki hubungan dengan akar sejarah para
Rasul-rasul dan sistem ajaran agama-agama hanif (Islam). Jika demikian halnya,
sudah sepantasnya kita, tidak ikut-ikutan apalagi sampai berlarut untuk turut
merayakannya. (http://www.lpi-hidayatullah.or.id/berita-168-merayakan-hari-valentine-dalam-pandangan-islam.html)